Si Budak Kecil & Sepohon Epal

Begini ceritanya ,
alkisah seorang ayah memanggil anaknya yang masih kecil bercerita santai di katil pada suatu malam . Si anak tidak sabar untuk mendengar kisah yang ingin diceritakan oleh bapanya . Agak-agaknya apa pula cerita si ayahnya kali ini .
tersebutlah kisah spohon epal yang besar lagi rendang di halaman rumah . Di situlah seorang anak yang sering menghabiskan masanya barmain-main di bawah pohon epal itu setiap hari . Si anak kecil itu selalu bergayut pada dahan-dahan serta memakan buah-buah epal yang masak meranum serta tertidur di pangkalnya . Budak lelaki itu teramat sayang kepada pohon epal yang sangat rendang , tempat dia bermain dan berteduh setiap hari .
Masa berlalu , si budak kecil itu kini meningkat dewesa . Dia kini sudah kacak dan bergaya , tidak mahu main lagi di bawah pohon epal yang rendang itu . Suatu hari dia menjenguk seketika pohon epal itu . Wajah pohon epal itu nampak sedih . "Marilah bermain-main di bawah dibawah pokok ini!"ajak si pohon epal itu . Dia menolak tawaran pohon epal itu kerana usianya yang makin meningkat . Apa yang si budak itu mahu hanyalah membeli alat permain canggihtapi malangnya dia tidak berduit . "Aku pun tak berduit tapi kau ambil semua buahku untuk membeli barang mainan kegemaranmu itu!" beritahu pohon tersebut .
Pemuda itu gembira lantas memetik buah semua buah epal yang masak untuk dijual .
Namun setelah menjual kesemua buah epal itu , anak muda itu tidak lagi datang menjenguk si pohon epal yang telah berjasa kepadanya .
Suatu hari pemuda itu datang lagi . Pohon epal itu terus menegurnya dengan berkata "Marilah bermain bersamaku lagi!"
"Ah , aku banyak kerja lagi untuk disiapkan , aku tak ada masa!"
Pemuda itu memberitahu dia sedang membesarkan keluarganya . Si pemuda itu tidak mempunyai duit untuk membelikan keluarganya rumah yang besar lagi selesa .
"Maaf aku pun tidak mempunyai duit tapi kau ambillah dahan-dahan dan segal ranting-rantingku untuk dijadikan rumah yang selesa!"
Lalu si pemuda itu menebang segal dahan dan ranting yang ada pada pohon epal itu .
Pohon epal itu tersenyum gembira melihat pemuda itu hidup bahagia bersama keluarganya .
Pada musim tengkujuh , pemuda itu datang lagi menggigil kesejukan terkena hujan . Si pohon epal sangat gembira melihat pemuda itu datang kepadanya .
"Aku sedih!" kata pemuda itu .
"Aku sudah dewasa ,teringin berlayar dan berhibur!" kata pemuda itu kepada pohon epal tersebut .
"Maaf , aku tiada kapal untuk digunakan tapi kau potonglah batang tubuhku untuk digunakan berlayar!" kata si pohon epal itu .
Si pemuda itu pun pergi berlayar tanpa meninggalkan jejak .
Akhirnya...setelah bertahun-tahun lamanya meninggalakan si pohon epal itu , si pemuda dulunya gagah kini semakin tua , datang lagi .
"Maaf anakku , tiada lagi buah untuk dijual , tiada lagi dahan dan ranting untuk digunakan dan juga tiada lagi batang tubuhku!" kata si pohon epal itu .
"Tidak mengapalah si pohon epal , aku pun sudah tua dan tidak perlu lagi semua itu , yang aku perlu adalah rehat kerana badanku sudah penat!" beritahu si anak lelaki itu .
"Berehatlah di akar-akar yang berselirat di tanah ini , baringlah di atasnya untuk melepaskan semua penat lelah kamu itu !"kata si pohon epal kepada si anak itu .
Lalu si anak itu baring dan lelapkan mata .
Tamatlah cerita seorang ayah kepada anaknya .
Kisah ini berkisarkan realiti hidup seorang manusia , yang pada mulanya hidupnya di bantu oleh ibu bapanya dan seterusnya sehingga umur meninggkat hingga ke tua .
Ketika kecil kita hidup semua bergantung kepada ibu bap lagi sehinggakan kita meningkat remaja , kita jarang menjenguk keadaan ibu bapa kita sehiggakan usia kedua ibu bapa kita menjangkau 'veteren' barulah si anak ini datang kembali kepada si orang tuanya .
Dan renung-renungkanlah sebelum ibu bapa kita tua , datang lah kepada mereka lalu memohon keampunan serta restu hidup . Fullstop.

2 comments:

Unknown said...

huhu..insyaAllah.. terima kasih ingat2 kn..

ruzainiruslan93 said...

haha , same2 .
sy pon manusia . :D